BONDOWOSO – Semangat Sumpah Pemuda tahun ini diabadikan secara luar biasa oleh SMK Negeri 1 Cermee. Sekolah yang baru saja menyandang predikat Sekolah Aktif Literasi ini resmi meluncurkan tiga jilid buku antologi cerpen siswa perdana mereka, berjudul "Jejak Makna (Membentuk Diri Melalui Lensa Deep Learning)". Peluncuran ini menjadi tonggak bersejarah karena merupakan karya perdana sekolah setelah sukses mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional Bersama Nyalanesia.

Buku "Jejak Makna" Jilid 1, 2, dan 3 ini adalah buah kolaborasi dari 50 cerpen yang dikumpulkan dari siswa-siswi terpilih dan Tim Literasi sekolah. Keberhasilan peluncuran tiga buku sekaligus ini merupakan bukti nyata komitmen SMK Negeri 1 Cermee dalam menumbuhkan budaya baca-tulis. Komitmen literasi ini tak berhenti di sini; sekolah juga mengumumkan bahwa empat buku antologi lainnya yang melibatkan Guru, Tata Administrasi Sekolah, dan siswa dari konsentrasi keahlian Produksi Film sedang dalam proses penerbitan, siap menambah khazanah literasi sekolah.

Acara peluncuran tersebut dilanjutkan dengan pemberian apresiasi tinggi kepada para penggerak literasi di lingkungan sekolah. Lima guru berdedikasi dinobatkan sebagai Guru Aktif Literasi atas peran vital mereka dalam membimbing dan menginspirasi siswa untuk berkarya. Mereka adalah: Tiara Ayu Safitri, Sri Ayu Wahyuni, Vera Diana A., Siti Holimah, dan Lailatul Qutsiyah Salam.

Tak hanya guru, para siswa berprestasi juga mendapat sorotan sebagai Duta Literasi Sekolah. Mereka yang berprestasi dalam Lomba Menulis Cerpen tingkat sekolah dianugerahi penghargaan. Juara 1 diraih oleh Nur Faradila dengan cerpen "Pesawat Kertas", Juara 2 oleh Sitti Syarifatul Aprilian dengan "Malam Kematian Kakak", dan Juara 3 oleh Sri Handayani lewat karyanya "Sebuah Ketulusan yang Dibalas dengan Luka".

Keseluruhan rangkaian kegiatan ini menegaskan bahwa gelar Sekolah Aktif Literasi yang disandang SMK Negeri 1 Cermee adalah semangat yang terus dihidupkan melalui karya nyata dan prestasi. Dengan total tujuh buku antologi yang telah terbit dan sedang diproses, sekolah ini membuktikan bahwa keahlian kejuruan dan kecerdasan literasi dapat berjalan beriringan, menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter. (tas)